Kamis, 18 November 2010

KHUTBAH JUMAT 4

LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA

الحمد لله الذى انزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا,
ونزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا
اشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له
واشهدانّ محمدا عبده ورسوله رحمة للعالمين,
اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين, امّا بعد,
فيا عبادالله اوصيكم واياي نتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون,
قال الله تعالى فى كتابه الكريم اعوذبالله من الشيطان الرجيم                           •       • 
وقال رسول الله ص,م, : أَرْبَعٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ تَعَالَى اَنْ لا يُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ وَلا يُذِيْقَهُمْ نَعِيْمَهَا : مُدْمِنُ خَمْرٍ واكِلُ الرِّبَا وأكِلُ مَالَ اليَتِيْمِ بِغَيْرِ حَقٍّ و العَاقُ لِوَالِدَيْهِ, رواه الحاكم والبيهقى عن ابى هريرة.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT
Kembali saya mengingatkan kita semua untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat yang berlimpah, berupa kesehatan dan kesadaran sehingga pada siang ini kita bisa hadir di tempat ini dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Kembali lagi saya mengingatkan kita semua untuk bertaqwa kepada Allah dengan sebenarnya dan tulus hanya kepadaNya, karena dengan inilah kita bisa beruntung, dan celakalah orang –orang yang inkar kepadaNya.
Berturut-turut kami telah sampaikan sebuah hadits Rasulullah SAW yang menerangkan empat hal yang membuat seseorang kehilangan jatah di surga nanti.
Hadits tersebut adalah :
وقال رسول الله ص,م, : أَرْبَعٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ تَعَالَى اَنْ لا يُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ وَلا يُذِيْقَهُمْ نَعِيْمَهَا : مُدْمِنُ خَمْرٍ واكِلُ الرِّبَا وأكِلُ مَالَ اليَتِيْمِ بِغَيْرِ حَقٍّ و العَاقُ لِوَالِدَيْهِ, رواه الحاكم والبيهقى عن ابى هريرة.
Artinya : Empat unsur yang wajib bagi Allah tidak memasukkan mereka ke surga dan tidak merasakan nikmatnya surga itu, yaitu :
1. orang yang senatiasa minum minuman keras,
2. orang yang memakan harta riba,
3. orang yang memakan harta anak yatim tanpa hak
4. orang yang melawan/durhaka kepada kedua orang tua.
Khutbah ini merupakan edisi terakhir dari pejelasan hadits tersebut yang secara berturut-turut telsh ksmi sampaikan
Hadirin
Hubungan sosial yang pertama bagi seorang manusia begitu ia lahir ke dunia adalah dengan kedua orang tuanya. Karenanya setiap manusia dibebani kewajiban berbakti dan berberbuat baik kepada keduanya, bahkan Allah menempatkannya sebagai kewajiban utama kedua setelah berbakti kepada Allah SWT.
Firmannya dalam Surat An-Nisa : 36
                           •       • 
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

Di ayat lain Allah menjelaskan mengapa seseorang harus atau wajib berbakti kepada kedua orang tuanya : (QS. Lukman : 14)
     •            
14. Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.

[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

Secara prinsip dan minimal, bagaimana seseorang harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya dijeaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' 23-24
        •  •                              
23. Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850].
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".

[850] mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Hadirin
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban universal, artinya semua bangsa, semua agama utamanya Islam mewajibkan hal itu. Dalam hal ini Islam telah memberikan batasan yang tegas, bagaimana harus berbakti kepada kedua orang tua. Mengatakan "AH" saja amat dilarang apalagi membentak atau ungkapan-ungkapan lain yang menyongggung perasaaan keduanya.
Segala perintah seruannya selama tidak untuk durhaka dan menyekutukan Allah wajib kita taati.
Nabi SAW menyatakan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua lebih utama daripada JIHAD di Jalan Allah, sebagaimana dalam Hadits beliau yang artinya :
Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, apakah perbuatan yang paling disukai Allah ? beliau menjawab : Shalat pada waktunya, saya bertanya lagi: kemudian apa lagi ? Nabi menjawab : Berabakti kepada kedua orang tua, saya bertanya lagi, kemudian apa lagi ? jawab beliau : jihad di jalan Allah (HR>Bukhari Muslim)
Di Hadits lain beliau menjelaskan



"Berbuat baiklah kepada kedua orang tua kalian niscaya anak-anak kalian akan berbuat baik kepada kamu sekalian"( Al-Haadits)


KHUTBAH JUMAT

BERLALUNYA RAMADHAN

الحمد لله الذى انزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا,
ونزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا
اشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك لهa
واشهدانّ محمدا عبده ورسوله رحمة للعالمين,
اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين, امّا بعد,
فيا عبادالله اوصيكم واياي نتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون
     •   •    
     
Hadirin…….!
Mari kita syukuri nikmat Allah SWT,diberikanNya kita nikmat iman hingga dengan dorongan iman itu kita hadir ditempat ini, diberikanNya kita nikmat sehat, hingga dengan kesehatan itu kita telah dapat melaksanakan amal ibadah puasa dengan sempurna, dan semoga segala amal kita diterimaNya dan diridhaiNya amin.
Dan semoga pula kita tetap diberikan kekuatan lahir batin untuk dapat meningkatkan amal sholeh kita di 11bulan berikut ini.
Hadirin…………!
Meslipun Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan telah berakhir, namun amalan sholeh umat Islam tidak boleh melemah apalagi berakhir, tetapi merupakan spirit dan pembangkit semangat bagi kita, karena selama sebulan kita telah digembleng dengan giat melakukan amal-amal sholeh selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Karenanya selama masih hidup, selama nyawa dikandung badan kita harus berupaya untuk konsisten dan komitmen untuk lebih serius melaksanakan amala-amal shaleh. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 102:
     •   •    
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dan firmanNya lagi dalam surat Al Hijr ayat 99 :
     
99. Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Selama sebulan penuh kita telah terbiasa melakukan shalat terawih dan shalat malam lainnya, terbiasa pula melakukan amala-amal lainnya seperti puasa, shadaqah. Ini semua akan berimbas pada 11 bulan berikut ini. Inilah karapan kita. Dan kita harus berupaya untuk itu.Dan dalam hal ini mari kita mencontoh baginda Rasulullah dan para sahabat beliau.
Berkata salah serang Sahabat Nabi yang bernama Abu Hurairah ra :








Artinya : “Adalah Rarulullah SAW menggemarkan solat pada bulan Ramadhan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau bersabda : Barang siapa mengerjakan shalat malam ramadhan dengan kepercayaanb yang teguh dank arena Allah semata, akan dihapus dosanya yang lalu”.
Dan ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang shalat Rasululah SAW baik di bulan ramadhan maupun di bulan lainnya dan menjadikannya dasar perhitungan jumlah rakaan tarawih bagi sebagian umat Islam sebagai berikut :








Artinya :
“Berkata Siti Aisyah RA : Tiada nabi menambah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya atas sebelas rakaat.
Shalat malam yang dilakukan tersebut baik di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lain setelah atau sebelum ramadhan.
Karena banyaknya beliau shalat dan karena lamanya. Bahkan hamper tak sempat makan sahur, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzar, katanya :







“Kami bersembahyang dengan Nabi SAW sampai takut telat sahur, pada waktu itu imam membaca sampai dua ratus ayat.”
Diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhari dari al Mughirah bin Syu’bah RA, ia berkata :






“Sesungguhnya Nabi SAW berdiri melakukan shalat (malam) hingga bengkak kedua kakinya. Lalu ditanyakan hal itu kepada beliau, maka beliau menjawab, “Apakah tidak (seharusnya) aku menjadi hamba yang bersyukur?”

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Salam ra. Bahwa Nabi SAW bersabda :







“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (kepada orang-orang miskin), sambunglah hubungan kekeluargaan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tidur niscaya kamu akan masuk surge dengan selamat sejahtera.”

Diriwayatkan pula dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi SAW bersabda :





“Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu ialah shalat malam.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar